Jangan Mati Sebelum Berarti!

Kalau kita mendengar kata “pahlawan” otomatis yang tergambar dalam pikiran kita secara reflek adalah seseorang yang sedang membawa senjata menuju ke medan perang. Apalagi bila kita menyebutnya dengan kata pahlawan kemerdekaan. Karena kemerdekaan Negara kita kita rebut bukan hanya sekedar melalui diplomasi semata tapi terlebih adalah telah melalui serangkaian perjalanan panjang perlawanan perang yang cukup berdarah-darah.
Namun dalam kontek masa kini pahlawan sudah bermakna lain, bukan lagi seseorang yang membawa senjata menuju medan perang akan tetapi seseorang yang dengan pemikiran-pemikiran barunya mampu menerobos situasi yang “mandeg” dan tidak ada yang bersedia melakukan perubahan meskipun sebenarnya menginginnya, sebuah situasi yang kadang juga “rumit” karena justru yang akan melakukan perubahan yang sebenarnya juga diinginkan oleh orang banyak itu, justru akan dicurigai bahkan kadang dicibir.
Maka benar apa kata seorang bijak di negeri kita, bahwa perjuangan kita saat ini akan lebih sulit dari pada perjuangan kita dulu karena kita tidak lagi melawan penjajah melainkan akan melawan bangsanya sendiri! Melawan lingkungan sekitarnya!
.
Seperti apa sih pahlawan masa kini itu ?
.
Untuk menentukan kriteria secara tegas, agak sulit juga apa itu pahlwan masa kini; namun secara sederhana barangkali bisa saya katakan bahwa pahlawan masa kini adalah seperti apa yang saya katakan diawal bahwa “mereka” adalah orang yang mempunyai pemikiran maju yang mampu menerobos situasi “mandeg” yang selalu dibiarkan oleh ketidak acuhan dan ketidak pedulian orang banyak. Dan pemikiran itu bukan saja “hanya” sampai pada tahap pemikiran saja melainkan juga diemplementasikan dalam karya nyata!
KLOVER!
.
Saya tidak akan mengurai secara panjang lebar lagi apa itu arti pahlawan masa kini, akan tetapi marilah kita tengok siapa sih pahlawan yang akan saya tampilkan dalam tulisan saya ini ?
.
Untuk memulainya, sebelumnya saya ingin bercerita secara kilas balik tentang awal pertemuan saya dengan mereka.
Awal pertemuan saya dengan mereka adalah saat dimana saya mengajak mereka untuk bergabung dalam sebuah kegiatan lingkungan yaitu bersih-bersih sampah di tempat pembuangan sampah ilegal. Tanpa disangka setelah pertemuan tersebut, justru merekalah yang jadi lebih aktif dalam kegiatan lingkungan bersih-bersih sampah dan juga lebih konsisten dalam berkontribusi memberi berbagai sumbang saran pemikiran dan emplementasinya, dan yang awalnya mereka hanya dua orang yang saya ajak, kemudian mereka membawa satu pasukan comunitas mereka!
Klover, begitulah pasukan yang mereka bahwa. Klover adalah kependekan dari Komunitas Lowrider berteng Vredeburg, sebuah komunitas sepeda yang berdiri sejak beberapa tahun yang lalu yang selalu berkumpul di beteng Vredeburg pada setiap hari sabtu/ malam minggu. Karena tempat berkumpulnya di beteng Vredeburg maka untuk itulah mereka menamakan diri sebagai KLOVER.
.
Kiprah pahlawan pahlawan muda
.
Setelah pertemuan saya dalam kegiatan bersih-bersih sampah beberapa kali kemudian dari mereka mempunyai gagasan untuk mengadakan kegiatan lingkungan dengan cara yang “lain” dengan tajuk “Green Charity, Cinta bumi dan berbagi pada sesama“ dengan kata lebih sederhana lagi “IJOLan sampah”; sebuah kegiatan lingkungan yang mengajak peran masyarakat untuk ikut peduli lingkungan dengan cara memberi imbal balik, dimana masyarakat dihimbau untuk mengumpulkan sampah yang bisa ditukarkan dengan beberapa barang kebutuhan hidup mereka berupa sandang dan pangan/sembako.
Selain kegiatan bersama dengan saya dan teman-teman yang lain di bidang lingkungan, mereka ternyata juga mempunyai seabreg kegitan di bidang sosial; diantaranya adalah dengan mendirikan HUB (Hibah Untuk Berkelanjutan) yang aktifitasnya bergerak dalam bidang pemberian bantuan kepada para pedagang kecil yang dalam keseharian menjajakan dagangannya menggunakan sepeda. Nah sasaran yang dibantu adalah para pedagang yang sepedanya dianggap sudah tidak layak pakai. Disinilah saya menilai mereka sangat sensitive sekali, karena walaupun nilai bantuan mereka tidak besar akan tetapi nilai bagi penerimanya yang adalah rakyat kecil, rakyat yang miskin akan sangat bermanfaat sekali, terutama dalam menunjang pencarian nafkah dan kehidupan mereka sehari hari.
Karena mereka adalah sekumpulan penggemar bersepeda, secara otomatis bersepeda adalah salah satu bagian dari hobi dan gaya hidup mereka, akan tetapi mereka tidak hanya sekedar bersepeda untuk kesenangan mereka sendiri saja melainkan juga demi sesama yang antara lain telah saya uraikan diatas. Bahkan disela acara bersepeda mereka sering diselipkan kegiatan yang sangat menyentuh dan mengena bagi rakyat miskin, salah satu diantaranya adalah, saat di bulan Ramadhan, mereka bersepeda berkeliling ke segenap ruas dan pinggir jalan sambil mencari orang-orang yang “terpinggir” seperti pemulung, pencari barang bekas, penjual makanan yang bersepeda untuk diberi bingkisan dalam rangka untuk merayakan hari Raya menjelang usainya bulan Ramadhan.
Bila menjelang hari raya orang selalu memberi “parcel”, mereka juga memberikan hal yang sama pada rakyat miskin ini, hanya saja pemberian parcel ini lebih dan sangat tepat guna karena berupa “parcel sembako”!
Bila pemberian parcel selama ini lebih diutamakan –justru- kepada orang kaya, maka “parcel sembako” ini justru sebaliknya.
Nah, disinilah makna “parcel sembako” yang justru sangat tepat guna ini, bukan pemberian atas dasar demi sesuatu maksud yang lain akan tetapi demi membantu kesinambungan “periuk” kaum papa.
Diluar kegiatan diatas, mereka serasa lebih komplit lagi sebagai pesepeda karena mereka juga adalah sekumpulan orang yang bisa mendesign dan membuat sepeda!
Prestasi mereka dalam bidang rekayasa sepeda ini sudah tidak diragukan lagi, sebab dalam sebuah kesempatan lomba kostum sepeda, semua juara dibabat habis oleh mereka.
Dan yang terakhir, bekerjasama dengan ibuku Indonesia mereka baru saja mendesain boekoebike, sebuah sepeda yang diberi box untuk mengangkut buku, dimana fungsí sepeda yang berisi buku-buku ini diperuntukkan sebagai perpustakaan keliling. Bila Anda ingin menyaksikan boekoebike silahkan Anda kunjungi konter BOEKOEBIKE di Jogja Book Fair 2012. Di gedung wanitatama mulai tgl 7-13 Nov 2012.
Dan kiprah mereka juga sudah diulas dan masuk dalam berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.  mereka dianggap sebagai inspirator!
Namun semua kegiatan tersebut bukannya tanpa hambatan sama sekali, bahkan ada juga suara miring yang datang dari pesepeda lain, mereka sempat dipandang sebelah mata dan bahkan di cap sok aktivis, akan tetapi dari kegiatan dan karya-karya mereka bisa dibuktikan bahwa mereka tidak sedang bermain-main dengan hobi mereka!.

Sebagai penutup, saya hanya ingin mengatakan bahwa aksi-aksi meraka dampaknya memang tidak atau belum kelihatan sekali di masyarakat banyak karena keterbatasan sarana prasarana yang mendukungnya, akan tetapi dari serangkaian aksi-aksi mereka itulah saya tetap menyimpulkan mereka sebagai pahlawan, paling tidak pahlawan bagi lingkungan sekitar dan pahlawan generasi mereka, pahlawan yang bersedia berkorban, meskipun tanpa jasa! Tanpa memikirkan apa imbalan yang akan diperolehnya selain demi kebahagiaan sesama, keseimbangan dan keselarasan bumi tercinta ini
Pahlawan yang siap berkorban melampaui egonya
.
Saya jadi teringat sebuah kata bijak yang mengatakan demikian; “Jangan hidup jika takut mati. Jangan mati sebelum berarti”.
Dan meskipun mereka tidak mengatakan hal ini, ada sebuah pesan dibalik kiprah mereka selama ini pada kita, terutama pada jiwa-jiwa muda untuk selalu bersemangat dalam melakukan perubahan pemikran dan tindakan yang baru, dengan satu kata, yaitu.......

Jangan mati sebelum berarti!




Artikel ini bermaksud untuk berbagi pemikiran tentang cara pandang kita terhadap para pahlawan bangsa yang telah membela dan memberi kemerdekaan terhadap bangsa indonesia.



sumber:  http://sosok.kompasiana.com/2012/11/09/jangan-mati-sebelum-berarti-507665.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisis Informasi Teknologi MICE

Curhat dulu !! haha

Cara Menjaga Hati Agar Tetap Bersih